Bahan Ajar PPKn | Materi Keberagaman Masyarakat Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) |
|||
NO |
Kompetensi
Dasar (KD) |
Nilai
Karakter |
Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) |
1. |
1.4
Menghormati
keberagaman norma-norma, suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai
Bhineka Tunggal Ika sebagai sesama ciptaan Tuhan |
Religius |
1.4.1.
Bersyukur atas keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia. 1.4.2.
Menghargai keberagaman norma, suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. |
2. |
2.4
Menghargai
keberagaman suku,agama, ras,dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika |
Bersahabat/ Komunikatif Semangat Kebangsaan
|
2.4.1
Memiliki keinginan kuat untuk mempelajari keberagaman
suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 2.4.2
Memiliki sikap tidak
membedakan teman yang berbeda suku, agama, dan ras. |
3 |
3.4
Mengidentifikasi
keberagaman suku, Keberagaman masyarakat Indonesia dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika |
Rasa Ingin Tahu Toleransi |
3.4.1.
Mendeskripsikan keberagaman masyarakat Indonesia. (IPK Penudukung) 3.4.2.
Menganalisis factor penyebab keberagaman masyarakat
Indonesia.(IPK Inti) |
4 |
4.4
Mendemonstrasikan
hasil identifikasi suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika |
Kreatif Mandiri |
4.4.1.
Menyusun laporan hasil telaah keberagaman suku, agama,
ras, dan antar- golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 4.4.2.
Menyajikan laporan hasil telaah keberagaman suku,
agama, ras, dan antar-golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. |
Tujuan Pembelajaran |
1. Siswa dapat Mendeskripsikan keberagaman masyarakat Indonesia.
2. Siswa dapat menguraikan Makna Bhineka Tunggal Ika
3. Siswa Dapat Menganalisis faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
4. Menyajikan laporan hasil telaah keberagaman suku, agama, ras, dan antar-golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
A.
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tertulis pada
Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila, memiliki arti “Berbeda-beda tetapi
tetap satu”. Kata “bhinneka” berarti “beraneka ragam” atau berbeda-beda, kata
“tunggal” berarti “satu” dan “ika” berarti “itu”. Jadi secara harfi ah Bhinneka
Tunggal Ika diterjemahkan menjadi “Beraneka Satu Itu” yang maknanya adalah
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu
kesatuan. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan
kepercayaan, ras, maupun antargolongan.
B.
Keberagaman Suku di
Indonesia
Apakah
pengertian suku bangsa? Menurut Ensiklopedia Indonesia, suku bangsa merupakan
kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang memiliki arti tertentu
karena adanya garis keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota
pada kelompok etnik (suku) dapat memiliki kesamaan dalam hal sejarah atau
keturunan, bahasa, sistem nilai, adat istiadat, serta tradisi. Menurut
Frederick Bart, suku bangsa ialah himpunan manusia karena adanya kesamaan ras,
agama, asal-usul bangsa atau merupakan kombinasi dari kategori-kategori
tersebut, dan terikat pada sistem nilai budaya. Koentjaraningrat berpendapat
bahwa suku bangsa ialah sekelompok manusia yang m emiliki kesatuan budaya dan
terikat oleh kesadaran akan identititasnya tersebut. Kesadaran akan identitas
tersebut diperkuat dengan kesatuan bahasa. Berdasarkan pengertian-pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa suku bangsa adalah kelompok etnis dan budaya
masyarakat yang terbentuk secara turun temurun. Identitas dan atribut kesukuan
dari suatu kelompok masyarakat akan diwariskan pada generasi berikutnya, dan
langsung melekat pada diri seseorang sesuai suku bangsa dari kedua orang
tuanya. Secara umum suku bangsa di Indonesia ditentukan mengikuti garis
paternalistik (ayah/laki-laki) seperti Suku Jawa dan Suku Batak. Tetapi ada
juga penentuan suku yang mengikuti garis maternalistik (ibu/perempuan)
contohnya Suku Minangkabau.
Ada Berapa Macam Suku Bangsa di Indonesia?
Berdasarkan
buku Ensiklopedia Indonesia, jumlah suku bangsa di Indonesia mencapai lebih
dari 1.300 suku bangsa. Jenisnya beragam, dan jumlahnya juga bervariasi di
setiap wilayah Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam sensus penduduk
tahun 2010 mengelompokkan suku suku bangsa di Indonesia yang sedemikian banyaknya
itu ke dalam 31 kelompok suku bangsa.
gi
besar, ada pula ras yang memiliki tubuh tinggi kecil, atau ras yang memiliki
tubuh kecil mungil. Bentuk muka, yaitu pengelompokan ras berdasarkan bentuk
tulang pipi (ada yang menonjol, ada yang tidak). Bentuk hidung, dinilai dari
panjang dan lebar hidung rata-rata sekelompok manusia, ada yang mancung, pesek,
dan ada yang biasa/lebar. Berikutnya adalah pengelompokan ras berdasarkan warna
kulit, rambut, dan warna mata. Pengelompokan berdasarkan ciri fisik ini
merupakan penggolongan yang paling mudah dilihat. Ada kelompok manusia yang
berkulit hitam, putih, kuning, atau sawo matang. Ada kelompok manusia yang
mempunyai warna tengah mata hitam, biru, atau hijau. Sedangkan rambut, dapat
dikelompokkan berdasarkan warna hitam dan putih/kuning, serta bentuk rambut
lurus, ikal, dan keriting. A.L Krober seorang ahli yang mengamati perkembangan
masyarakat, mengelompokkan ras manusia di dunia menjadi 4 yaitu: (1) Ras
Mongoloid, (2) Ras Negroid, (3) Ras Kaukasoid, dan (4) Ras Khusus. Bagaimana
dengan keberagaman ras yang ada di Indonesia? Coba Anda amati gambar berikut
ini.
Setelah
Anda mengamati gam bar tersebut, bagaimana pendapat Anda tentang kelompok ras
yang ada dalam masyarakat Indonesia? Apakah Indonesia hanya me miliki satu
jenis kelompok ras ter tentu, atau terdiri atas berba gai macam ras? Jika Anda
menjawab bahwa Indonesia terdiri atas berbagai macam ke lompok ras, Anda benar!
Berdasarkan ciri-ciri fi sik seper ti yang terdapat dalam gam bar tersebut,
kira-kira ras apa saja yang mendiami.
wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia? Beberapa ras yang ada dalam masyarakat
Indonesia antara lain Ras Mongoloid, di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara
Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Ras Melanesoid banyak mendiami daerah Papua,
Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang-orang
Tionghoa, Jepang, dan Korea, tersebar seluruh wilayah Indonesia. Berikutnya
adalah Ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa,
dan Amerika, juga ada dalam masyarakat Indonesia. Kondisi masyarakat Indonesia
yang memiliki beragam ras tersebut dapat menimbulkan konfl ik yang tidak hanya
merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga merugikan bangsa Indonesia
secara keseluruhan. Sebagai orang beriman kita percaya bahwa manusia diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Esa sesuai kehendak-Nya. Kita tidak dapat memilih untuk
dilahirkan sebagai kelompok ras tertentu. Oleh karena itu setiap warga negara
Indonesia apapun rasnya, memilki harkat, derajat, dan martabat yang sama di
hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara Indonesia harus saling
menghormati, saling menghargai, menjunjung tinggi rasa persaudaraan,
kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian sesuai dengan
nilai-nilai sila kedua Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab.
C.
Keberagaman Agama
Keberagaman
bangsa Indonesia juga terlihat dari beragamnya agama yang dianut oleh penduduk
Indonesia. Sila pertama Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi Negara
Kesatuan Republik Indonesia berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Selanjutnya hukum
dasar negara kita yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 ayat (1) menyatakan bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Coba Anda perhatikan tempat-tempat ibadah berikut ini.
Agama
memegang peranan yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia. Meskipun demikian Negara Indonesia bukanlah negara
agama yang berdasarkan pada satu agama tertentu. Indonesia adalah negara
ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang memberikan jaminan kemerdekaan bagi tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu. Jaminan tersebut terdapat dalam pasal 29 ayat
(2) UUD negara RI tahun 1945. Paham atheis yang tidak mempercayai adanya Tuhan
Yang Maha Esa, tidak boleh hidup di Indonesia karena bertentangan dengan
Pancasila dan UUD negara RI tahun 1945. Di Indonesia ada 6 agama resmi yang
diakui Pemerintah yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Mengapa Indonesia memiliki keberagaman agama? Menurut sejarah sejak zaman
dahulu, kekayaan alam Indonesia menarik pedagang-pedagang dari bangsa lain
untuk datang ke Indonesia. Disamping berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran
agama. Misalnya Hindu dan Budha dibawa oleh para pedagang bangsa India yang
sudah lama berdagang dengan Indonesia. Agama Islam dibawa oleh para pedagang
Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13. Ajaran agama Kristen dan Katolik, dibawa
oleh para pendatang dari Eropa. Sedangkan Konghucu diperkenalkan oleh para
pedagang dari Cina. Bangsa Indonesia dapat menerima ajaran-ajaran agama
tersebut karena sebelumnya sudah mengenal dan mengakui bahwa di luar kekuatan
dan kekuasaan manusia, ada kekuatan lain yang lebih besar yang dinyatakan dalam
bentuk kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Dengan masuknya agama-agama
yang dibawa oleh para pendatang tersebut, bangsa Indonesia menganut agama yang
beragam sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Meskipun berbeda-beda namun
ada kesamaan, yaitu semua agama mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat baik
dan hidup yang benar. Hidup dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Selain mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa, agama juga mengatur tentang hubungan antara manusia dengan sesamanya,
dan dengan alam ciptaan-Nya. Oleh sebab itu dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat, berbangsa dan bernegara kita wajib saling menghormati,
mengembangkan sikap toleran, dan bekerjasama untuk mewujudkan kerukunan hidup,
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
D.
Keberagaman Ras
Apakah
yang dimaksud dengan ras? Ras berasal dari Bahasa latin radix yang artinya asal
atau akar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ras berarti golongan
bangsa berdasarkan ciri-ciri fi sik, dan rumpun bangsa. Ciri-ciri fi sik yang
umumnya dijadikan dasar untuk mengelompokkan ras antara lain adalah bentuk
badan, bentuk muka, bentuk hidung, dan warna kulit. Penggolongan berdasarkan
bentuk badan, misalnya ada golongan ras yang memiliki tubuh ting gi besar, ada
pula ras yang memiliki tubuh tinggi kecil, atau ras yang memiliki tubuh kecil
mungil. Bentuk muka, yaitu pengelompokan ras berdasarkan bentuk tulang pipi
(ada yang menonjol, ada yang tidak). Bentuk hidung, dinilai dari panjang dan
lebar hidung rata-rata sekelompok manusia, ada yang mancung, pesek, dan ada
yang biasa/lebar. Berikutnya adalah pengelompokan ras berdasarkan warna kulit,
rambut, dan warna mata. Pengelompokan berdasarkan ciri fi sik ini merupakan
penggolongan yang paling mudah dilihat. Ada kelompok manusia yang berkulit
hitam, putih, kuning, atau sawo matang. Ada kelompok manusia yang mempunyai
warna tengah mata hitam, biru, atau hijau. Sedangkan rambut, dapat
dikelompokkan berdasarkan warna hitam dan putih/kuning, serta bentuk rambut
lurus, ikal, dan keriting.
A.L
Krober seorang ahli yang mengamati perkembangan masyarakat, mengelompokkan ras
manusia di dunia menjadi 4 yaitu: (1) Ras Mongoloid, (2) Ras Negroid, (3) Ras
Kaukasoid, dan (4) Ras Khusus.
E.
Keberagaman Golongan
Golongan
adalah kelompok ke lompok dalam masya rakat yang didasarkan atas ciri-ciri umum. Dalam
masya rakat Indonesia tidak hanya terdapat keberagaman suku, agama, dan ras,
tetapi juga keberagaman antargolongan. Dalam sosiologi dikenal adanya “Stratifi
kasi Sosial” yaitu pem bedaan atau pengelompokan anggota masyarakat kedalam
kelas-kelas sosial secara bertingkat. Ukuran atau kriteria yang menjadi dasar
penggolongan lapisan sosial dalam masyarakat tersebut bia sanya adalah
kekayaan, jabatan, pendidikan dan luasnya ilmu pengetahuan, dan keturunan. Con
toh munculnya golongan sosial dalam masyarakat yang disebut “darah biru”,
“kelas atas”, “kelas menengah”, dan “kelas bawah” Disamping itu ada juga
penggolongan lapisan masyarakat berdasarkan ukuran yang me nyangkut pekerjaan
atau profesi, agama, politik, dan sebagainya. Sedangkan menurut Soerjono
Soekanto, stratifi kasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok
dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifi kasi didasarkan
pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.
(http://blogpsikologi.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-dan-contoh-stratifi
kasi.html, diakses 26 Desember 2017) Keberagaman antargolongan tidak boleh
menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahan dalam masyarakat. Sebaiknya,
keberagaman antargolongan justru harus menjadi pendorong terwujudnya kerukunan,
persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman antargolongan harus menumbuhkan
kesadaran bagi setiap warga negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Contoh, pengusaha-pegusaha besar
(golongan ekonomi kuat) wajib memberikan bantuan (dalam berbagai bentuk) bagi
pengusaha-pengusaha kecil. Kelompok cendekiawan, membagikan pengetahuan dan
ilmunya yang bermanfaat bagi banyak orang, dan sebagainya. Meskipun
berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang
kuat, yaitu ikatan sebagai satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air
Indonesia. Meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua, demikanlah semboyan
Bangsa Indoensia Bhinneka Tunggal Ika.
Faktor Penyebab
Keberagaman Masyarakat Indonesia
|
Keberagaman
masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar masyarakat. Secara umum beberapa faktor yang mempengaruhi
keberagaman masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
a.
Letak Strategis Wilayah Indonesia
Secara geografi s Indonesia diapit oleh
dua benua yaitu Asia dan Australia serta diantara dua samudera yaitu Samudera
Indonesia dan Samudera Pasifi k. Indonesia merupakan negara kepulauan yang
memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Panjang garis
pantai Indonesia mencapai 54.716 kilometer. Letak Indonesia yang berada pada
posisi silang dan berbatasan dengan banyak negara tersebut menjadi salah satu
faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. Mengapa demikian? Karena
letaknya yang strategis wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan
internasional yang ramai. Pedagang dari bangsa-bangsa lain berdatangan ke
Indonesia. Mereka tidak hanya membawa komoditas dagang, tetapi juga membawa
pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya masyarakat Indonesia. Kedatangan
bangsa asing yang berbeda ras, dan kemudian menetap di Indonesia menyebabkan
kemajemukan ras, agama dan bahasa dalam masyarakat bangsa Indonesia.
b.
Kodisi Negara Kepulauan
Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia. Indonesia memiliki beribu-ribu pulau. Saat ini sudah 16.056
pulau yang sudah didaftarkan di PBB. Pulau-pulau besar dan kecil yang
membentang dari Sabang sampai Merauke tersebut dihubungkan oleh lautan yang
seakan-akan terpisah antara satu pulau dengan pulau lainnya. Perhatikan gambar
peta Indonesia berikut ini. Kondisi sebagai negara kepulauan ini mengakibatkan
terhambatnya hubungan antar masyarakat dari pulau-pulau yang berbeda tersebut.
Karena hambatan jarak, yang dihubungkan oleh lautan tersebut menjadikan
masyarakat di kepulauan Indonesia mengembangkan kebiasaan, adat istiadat,
budaya sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungannya ma singmasing. Hal ini
menyebabkan adanya perbedaan-perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, sistem
kepercayaan, agama, maupun peranan laki-laki dan perempuan.
c.
Perbedaan Kondisi Alam
Perbedaan kondisi alam suatu daerah,
berdampak pada perbedaan-perbedaan yang lain seperti mata pencaharian, makanan
pokok, pakaian, kesenian, kebiasaan, bentuk rumah, tata kehidupan masyarakat,
juga kepercayaan masyarakat suatu daerah. Masyarakat dae rah pegunungan umumnya
memiliki mata pencaharian bercocok tanam sebagai petani, masyarakat pantai hidup
sebagai nelayan dengan mencari ikan. Sementara masyarakat daerah yang lain
hidup dengan berdagang
d.
Keadaan Transportasi dan
Komunikasi
Kemajuan sarana prasarana transportasi dan
komunikasi juga mempengaruhi adanya perbedaan dalam masyarakat Indonesia.
Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi serta komunikasi menjadikan
masyarakat di suatu daerah dapat dengan mudah menjalin komunikasi dan hubungan
dengan masyarakat di daerah atau kepulauan lain. Pada zaman dahulu belum ada
sarana dan prasarana komunikasi seperti yang ada sekarang ini. Karena itu
sarana transportasi maupun komunikasi yang terbatas juga menjadi salah satu
faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar untuk "Bahan Ajar PPKn | Materi Keberagaman Masyarakat Indonesia"
Posting Komentar